Atlet Peserta PON

0 komentar
space iklan posting
Oleh: Aditya

Seiring dengan berjalannya waktu, Pekan Olah Raga Nasional (PON) seharusnya berubah orientasi, bukan sekadar ‘silaturahmi’ dan rebutan juara. Sudah saatnya pesta olah raga tersebut menjadi ajang pencarian bakat atltet, sehingga ada pembatasan usia atlet yang bertanding.

“PON dulu itu sebagai ajang untuk pemersatu bangsa dari berbagai provinsi. Seiring waktu berjalan, seharusnya tujuan PON berubah untuk pencarian atlet berbakat yang akan dikirim ke ajang Internasional dan membawa nama Indonesia,” ujar Ian Situmorang, wartawan olahraga senior.

Dalam pandangannya, ajang PON yang dimaknai sebagai lomba antardaerah, menyebabkan pergelarannya terlalu primordial. Ditambah lagi imin-iming mendapatkan bonus. Akibatnya, atlet tua pun diturunkan demi kebanggaan tersebut.

Sebagai solusi, Ian menyarankan ada pembatasan usia dalam ajang PON. Kalau masih mengandalkan pemain tua, dia mengaskan, tidak akan bisa membawa harum nama Indonesia di ajang Internasional. “Mereka mungkin berjaya di provinsinya, namun untuk tim nasional tidak lagi bisa bersaing,” imbuhnya.

Disinggung mengenai kemungkinan penyelenggaraan PON diperpendek, misalnya menjadi dua tahun sekali, Ian menolak. “Persiapan dengan waktu yang panjang saja masih berantakan, apalagi diperpendek waktunya,” tegasnya.

Sedangkan Icuk Sugiarto, mantan Staf Khusus Menpora menilai, PON harus diselenggarakan dengan konsep lebih fokus ke cabang-cabang olahraga berprestasi. Dia sependapat dengan Ian agar ada pembatasan usia pada atlet yang bertanding.

“Tujuan yang dicapai juga harus jelas, karena masyarakat pasti menuntut lebih setelah ajang itu telah usai. Karena ada SEA Games, ASIAN Games,” lanjutnya.

Pelatih tim nasional Indonesia U-22, Widodo Cahyono Putro ikut menegaskan bahwa sudah seharusnya PON menjadi ajang pencarian bakat. “PON harus memberikan kesempatan bagi atlet yang belum terpantau. Karena itu usia pesertanya harus diminimkan,” urainya.

Mantan atlet bulu tangkis nasonal, Haryanto Arbi menambahkan, kalau pembinaan dan pembatasan usia memang tidak bisa ditolak untuk menjadi fokus dalam PON, jika ingin mencari bakat. Untuk kepentingan ini, dia menyarankan soal periode penyelenggaraan biarkan seperti sekarang. “Jangan diperpendek. Harus lebih panjang waktu penyelenggaraan PON jika ingin mendapatkan hasil maksimal,” usulnya.

Icuk mengingatkan bahwa evaluasi tetap harus dilakukan. “Semalam saya masih mendengar ada keluhan, kolam renang yang membuat badan para atlet gatal-gatal. Waktu persiapan sangat panjang, bodoh saja kalau hasilnya kurang maksimal,” ungkapnya.

Icuk juga menyinggung sarana dan prasarana yang dibangun untuk menyambut PON harus jelas kelanjutannya setelah ajang acara selesai. “Habis ini sarana dan prasarana harus dipakai apa lagi. Itu juga harus dipikirkan,” imbuhnya.

Dengan segala kekurangan yang disebut, muncul gagasan agar penyelenggaraan dan pembangunan PON dikerjakan oleh konsorsium mandiri (swasta), bukan lagi oleh Pemda. Ini juga demi memperkecil kemungkinan terjadinya penyelewengan.

Bagi Icuk, hal itu semua kembali kepada para individunya. Namun satu hal, dia mengingatkan, “Pembendaharaan dana harus diperbaiki.”

Ian Situmorang malah sama sekali tidak setuju dengan penyelenggaraan oleh swasta. Dulu masa pemerintahan Presiden Abddurrahman Wahid, dia mengingatkan, pernah diambil-alih swasta. “Justru yang terjadi adalah konflik antara sponsor yang mereka bawa dengan yang dibawa pemerintah. Jadi, ini Pemda punya tugas,” tandasnya.

Bagi Ian, yang penting adalah setiap provinsi memiliki fokus pengembangan olahraga yang jelas sebagai tindak lanjut dari PON, bukan soal rebutan penyelenggaraan. Sebagai contoh fokus pembinaan, misal Provinsi Papua harus konsentrasi pada sepak bola, atletik dan tinju. “Kalau begitu, ya jangan dipaksa bulutangkis dong,” katanya.

Dengan alasan inilah, dia kembali mengingatkan pentingnya pembatasan usia peserta demi memanfaatkan PON sebagai ajang pencarian atlet berbakat. Bukan sekadar cari gengsi, kemudian menurunkan atlet-atlet tua.



Atlet Peserta PON 9 out of 10 based on 99397 ratings. 2 user reviews.
Anda sedang membaca artikel di topkabar tentang Atlet Peserta PON dan anda bisa menemukan artikel Atlet Peserta PON ini dengan url http://zonagawang.blogspot.com/2012/09/atlet-peserta-pon.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Atlet Peserta PON ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Atlet Peserta PON sebagai sumbernya.